ini cerita lanjutan dari film LASKAR PELANGI tapi dalam film yang berjudul Sang Pemimpi ini diceritakan tentang kehidupan tiga orang pemimpi ketika masa-masa SMA. Tiga orang pemimpi pemberani ini dimulai ketika tamat SMP lalu melanjutkan ke SMA. Ikal yang salah satu dari anggota Laskar Pelangi dan Arai yang merupakan saudara sepupu Ikal yang sudah yatim piatu sejak SD dan tinggal di rumah Ikal, sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Ayah dan Ibu Ikal, dan Jimbron, anak angkat seorang pendeta karena yatim piatu juga sejak kecil. Namun, pendeta yang sangat baik dan tidak memaksakan keyakinan Jimbron, malah mengantarkan Jimbron menjadi muslim yang taat.
Ketiganya diceritakan dalam kisah persahabatan yang terjalin dari kecil sampai mereka bersekolah di SMA Negeri Manggar, SMA pertama yang berdiri di Belitung bagian timur. Bersekolah di pagi hari dan lanjut bekerja sebagai kuli di pelabuhan ikan pada dini hari yang berada di belitung. Arai dan Ikal termasuk yang pintar di sekolahnya, sedangkan Jimbron, si penggemar kuda ini hanya biasa-biasa saja. Malah hanya menduduki rangking 78 dari 160 siswa. Sedangkan Ikal dan Arai yang selalu menjadi lima dan tiga besar. Mimpi mereka sangat tinggi, karena bagi Arai, "orang susah seperti mereka tidak akan berguna tanpa mimpi-mimpi". Mereka berdua mempunyai mimpi yang tinggi yaitu melanjutkan belajar ke SORBONNE PERANCIS. Mereka terpukau dengan cerita Pak Balia, kepala sekolahnya, yang selalu menceritakan indahnya kota itu. Kerja keras menjadi kuli ngambat mulai pukul dua pagi sampai jam tujuh dan dilanjutkan dengan sekolah, itulah perjuangan ketiga pemuda itu. Mati-matian menabung demi mewujudkan impiannya. Meskipun kalau dilogika, tabungan mereka tidak akan cukup untuk sampi ke sana. Tapi jiwa optimisme Arai tak mempatahkan niatnya.
Selesai bersekolah SMA, Arai dan Ikal merantau ke Jawa Barat, kota Bogor tepatnya. Sedangkan Jimbron lebih memilih untuk menjadi pekerja ternak kuda di Belitung. Jimbron menghadiahkan kedua celengan kudanya yang berisi tabungannya selama ini kepada Ikal dan Arai. Dia yakin kalau Arai dan Ikal sampai melanjutkan di Sorbonne Perancis, maka jiwa Jimbron pun akan selalu bersama mereka. Berbulan-bulan sampai bertahun-tahun dan terkatung-katung di Bogor, mencari pekerjaan untuk bertahan hidup susahnya minta ampun. Sampai akhirnya setelah banyak pekerjaan tidak bersahabat ditempuh, Ikal diterima menjadi tukang sortir (tukang Pos), dan Arai memutuskan untuk merantau ke Kalimantan. Tahun berikutnya, Ikal memutuskan untuk kuliah di Ekonomi UI. Dan setelah lulus, ada lowongan untuk mendapatkan beasiswa S2 ke Eropa. Beribu-ribu pesaing berhasil ia singkirkan dan akhrinya sampailah pada pertandingan untuk memperebutkan 15 besar.
Setelah sekian lama bekerja sebagai tukang sortir(tukang pos),Ikal kembali rindu dengan teman sekaligus sepupu jauhnya, Arai. Tahun demi tahun berlalu,sampai akhirnya Ikal bisa kuliah di UI. Pada saat kuliah di Ui itulah Ikal bertemu dengan Nurmala.setelah perbincangan yang cukup hangat dengan Nurmala, tanpa diduga oleh Ikal, Nurmala tiba – tiba menanyakan kabarnya Arai. Cukup bingung Ikal menjawab pertanyaan itu, tapi pada akhirnya Ikal bisa mengatasinya.
Setelah lulus kuliah Ikal mengetahui bahwa ada pengumuman beasiswa strata dua, tanpa pikir panjang Ikal pun mencoba mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa itu.Saat wawancara tiba, tidak disangka, profesor pengujinya begitu terpukau dengan proposal riset yang diajukan Ikal, meskipun hanya berlatar belakang sarjana Ekonomi yang masih bekerja sebagai tukang sortir, tulisannya begitu hebat. Akhirnya setelah wawancara selesai, siapa yang menyangka, kejutan yang luar biasa dating Arai pun ikut dalam wawancara itu. Bertahun-tahun tanpa kabar berita, akhirnya mereka berdua dipertemukan dalam suatu forum yang begitu indah dan terhormat. Begitulah Arai, selalu penuh dengan kejutan. Semua ini sudah direncanaknnya bertahun-tahun. Ternyata dia kuliah di Universitas Mulawarman dan mengambil jurusan Biologi. Tidak kalah dengan Ikal, proposal risetnya juga begitu luar biasa dan berbakat untuk menghasilkan teori baru.
Setelah sekian lama tak pulang ke kampung di Belitong kali ini Ikal dan Arai pulang kembali ke kampung halamannya. Mereka bertemu Jimbron yang sudah menikah dengan Laksmi dan mempuyai anak. Malamnya Ikal berjalan – jalan untuk menikmati suasana yang telah lama ia rindukan. Waktu yang dinanti – nanti tiba, surat pengumuman beasiswa akhirnya tiba. Arai begitu sedih karena dia sangat merindukan kedua orang tuanya. Arai sangat ingin membuka kabar itu bersama orang yang sangat dia rindukan. Kegelisahan dimulai. Baik Arai maupun Ikal, keduanya tidak kuasa mengetahui isi dari surat itu. Perlahan – lahan Ikal mulai membuka surat itu, mereka berdebar-debar membuka isinya dan didapatinya ia lulus tes dan akan kuliah di Paris di Univesite de Paris, Sorbonne, Setelah perlahan-lahan mencocokkan dengan surat Arai, inilah jawaban dari mimpi-mimpi mereka. Kedua sang pemimpi ini diterima di Universitas yang sama. Tapi ini bukan akhir dari segalanya. Di sinilah perjuangan dari mimpi itu dimulai, dan siap melahirkan anak-anak mimpi berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar