Hubungan antar masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan
Pembangunan di berbagai bidang mempunyai dampak yang berbeda pada setiap kelompok masyarakat. Dengan adanya globalisasi yang disebabkan oleh makin berkembangnya teknologi komunikasi, mengakibatkan masuknya arus informasi yang sangat beragam yang dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap budaya masyarakat lokal. Permasalahan tersebut semakin rumit, dengan belum siapnya masyarakat dalam persaingan dalam budaya global yang menuntut kemampuan sumber daya manusia yang profesional di bidangnya. Dengan adanya otonomi daerah, pembangunan kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan lama dan asli, sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945, merupakan bagian dari kebudayaan daerah, harus dikembangkan oleh masyarakat pendukungnya, sedangkan pemerintah hanya sebagai fasilitator dalam rangka menjalankan tugas memajukan kebudayaan nasional. Untuk itu, kebijakan yang ditempuh adalah untuk menanamkan nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam rangka menumbuhkan pemahaman dan penghargaan masyarakat pada budaya leluhur, keragaman budaya dan tradisi, meningkatkan kualitas berbudaya masyarakat, menumbuhkan sikap kritis terhadap nilai-nilai budaya, dan memperkokoh ketahanan budaya.
Langkah-langkah yang ditempuh adalah:
(1)meningkatkan pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan tradisi, peninggalan sejarah dan permuseuman;
(2) menciptakan iklim yang kondusif bagi timbulnya kreasi sastra, seni, dan budaya;
(3) membina dan mengembangkan kebahasaan dan kesastraan;
(4) mengembangkan kepustakaan dan budaya ilmiah;
(5) membina dan mengembangkan kesenian dan perfilman nasional; dan
(6) meningkatkan apresiasi masyarakat dalam seni dan budaya.
Tanggapan :
Masalah penduduk muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah penduduk yaitu seperti proses sosial dan kebudayaan yang berbeda-beda. Masalah penduduk itu sendiri akan menyebabkan pro dan kontra pada perkembangan kebudayaan
SUMBER: buku sosiologi penerbit yudistira
refrennya tidak ada judul bukunya ya?
BalasHapus