Dari
contoh tabel tersebut menunjukan jumlah penduduk di kecamatan yang bertempat di
Kabupaten Bekasi dilihat dari jenis kelaminnya pada tahun 1997. Didalam tabel
menunjukan bahwa Kecamatan Muaragembong memiliki penduduk yang paling sedikit
pada laki-laki maupun perempuan, sedangkan Kecamatan Tambun memiliki penduduk
yang terbanyak di kedua jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Frekuensi penduduk
yang terdapat di kecamatan Cabangbungin, Kedungwaringin,Tarumajaya, Tambelang,
Cibarusah, Setu, Serang, Babelan dan Pebayuran kurang dari 500 jiwa dan
penduduk yang terdapat di kecamatan Lemahabang, Cikarang, Cibitung dan Sukatani
lebih dari 500 jiwa dicatat dari sumber di Kabupaten Bekasi di tahun 1997.
Sabtu, 09 November 2013
Kamis, 07 November 2013
Pengolahan Citra & Grafik Komputer
sebuah
garis mulai dari titik awal (10,10) sampai titik akhir (17,16) dengan
menggunakan algoritma DDA dan Bresenham
Titik Awal = A(10,10)
Titik Akhir = B(17,16)
Dx = (X1-X0) (17-10) = 7
Dy = (Y1-Y0) (16-10) = 6
Abs(Dx) = Abs(7) = 7
Abs(Dy) = Abs(6) = 6
Abs(Dx) > Abs(Dy) maka
Step = Abs(Dx) = 7
Xincrement = Dx / Steps. 7 /
7 = 1
Yincrement = Dy / Steps. 6 /
7 = 0,86
Tabel 3.1. Nilai perhitungan
K
|
X
|
Y
|
Xinc
|
Yinc
|
-
|
-
|
-
|
10
|
10
|
0
|
11
|
10,86
|
11
|
11
|
1
|
12
|
11,71
|
12
|
12
|
2
|
13
|
12,57
|
13
|
13
|
3
|
14
|
13,43
|
14
|
14
|
4
|
15
|
14,28
|
15
|
15
|
5
|
16
|
15,14
|
16
|
16
|
6
|
17
|
16
|
17
|
16
|
·
BRESSENHAM
Tujuan dari algoritma
Bressenham ini adalah untuk menghindari pembulatan nilai seperti pada algoritma
DDA.
1. Tentukan dua titik yang
akan dihubungkan dalam pembentukan garis.
2. Tentukan salah satu titik
di sebelah kiri sebagai titi awal, yaitu (x0,y0) dan titik lainnya sebgai titik
akhir (x1,y1).
3. Hitung dx,dy,2dx dan
2dy-2dx.
4. Hitung parameter P0 =
2dy-dx
5. Untuk setiap Xk sepanjang
jalur garis, dimulai dengan k=0,bila pk <0, maka titik selanjutnya adalah
(xk+1, yk), dan Pk+1 = Pk+2dybila tidak, maka titik selanjutnya adalah
(xk+1,yk+1), dan Pk+1 = Pk+2dy-2dx
6. Ulangi langkah no 5 untuk
menentukan posisi pixel selanjutnya, sampai x = x1 dan y = y1.
Sub Rutim Berssenham dalam
CVoid line (int xa, ya, xb, yb, xEnd; flot x,y)
{
Int dx = abs(xb-xa),
dy=abs(yb-ya);
Int p = 2*dy-dx;
Int twoDy = 2*dy,
twodyDx = 2*(dy-dx);
If (xa>xb)
{
X = xb;
Y = yb;
Xend = xa;
}
Else
{
X = xa;
Y = ya;
xEnd = xb;
}
SetPixel(x,y);
While (x<xEnd)
{
X++;
If (p<0)
P+ = twody;
Else
{
Y++;
P+ = twoDyDx;
}
SetPixel(x,y);
}
};
JAWAB
dx = abs(xb xa)= abs(17 10 )
= 7
dy = abs(yb ya)= abs(16 10)
= 6
p = 2 * dy - dx = 2 * 6 7 =
5
twody = 2 * dy = 2 * 6 = 12
twodydx= 2 * (dy dx ) = 2 *
( 6 7 ) = -2
Periksa xa dan xb
xa = 10 < xb = 17Maka
x = xa = 10
y = ya = 10
Xend = xa = 17
Ulangi selama x < xend
K0: x = x + 1 = 10 + 1 = 11
Periksa nilai p , dimana p =
5
y = y + 1 = 10 + 1 = 11
p = p + twodydx = 5 + (-2) =
3
K1: x = x + 1 = 11 + 1 = 12
Periksa nilai p, dimana p =
3
y = y +1 = 11 + 1 = 12
p = p + twodydx = 3 + (-2) =
1
K2: x = x + 1 = 12 + 1 = 13
Periksa nilai p, dimana p =
1
y = y +1 = 12 + 1 = 13
p = p + twodydx = 1 + (-2) =
-1
K3: x = x + 1 = 13 + 1 = 14
Periksa nilai p, dimana p =
-1 Nilai y tetap yaitu y=13
p = p + twody = (-1) + 12 =
11
K4: x = x + 1 = 14 + 1 = 15
Periksa nilai p, dimana p =
11
y = y +1 = 13 + 1 = 14
p = p + twodydx = 11 + (-2)
= 9
K5: x = x + 1 = 15 + 1 = 16
Periksa nilai p, dimana p =
9
y = y +1 = 14 + 1 = 15
p = p + twodydx = 9 + (-2) =
7
K6: x = x + 1 = 16 + 1 = 17
Periksa nilai p, dimana p =
7 y = y +1 = 15 + 1 = 16
p = p + twodydx = 7 + (-2) =
5
Proses berhenti karena x =
x1 dan y = y1
Masukkan nilai kedalam
tabel, seperti pada tabel 3.2.Tabel 3.2.
Hasil penelusuran dengan
bressenham
K
|
Pk
|
(Xk+1, Yk+1)
|
-
|
-
|
10,10
|
0
|
3
|
11,11
|
1
|
1
|
12,12
|
2
|
-1
|
13,13
|
3
|
11
|
14,13
|
4
|
9
|
15,14
|
5
|
7
|
16,15
|
6
|
5
|
17,16
|
Langganan:
Postingan (Atom)